Pesan untuk Para Dhammaduta
Tuesday, November 1st, 2011 at
9:44 am
Pesan untuk Para Dhammaduta
Tidak jarang para Dhammaduta diminta untuk memberikan ceramah Dhamma
dalam berbagai kesempatan di vihara maupun tempat-tempat pertemuan umat
Buddha lainnya.
Tentu saja, memiliki kualitas suara yang terjaga adalah syarat utama
keberhasilan ceramah Dhamma. Padahal, untuk bisa menghasilkan suara
merdu yang sedap didengar dengan pengucapan yang jelas dan bisa
ditangkap oleh pendengarnya, sangat berkaitan dengan faktor kesehatan
yang berhubungan dengan organ tubuh yang memproduksi suara.
Tanpa disadari, manusia tidak luput dari hal-hal yang bisa
membahayakan organ suaranya. Sama seperti organ lain, pita suara juga
rentan terhadap berbagai penyakit.
Berikut ini akan disampaikan beberapa saran untuk menjaga kualitas suara.
“Suara adalah duta besar Anda pada dunia. Suara mencerminkan
personalitas dan emosi kita. Penilaian orang pada kita salah satunya
dipengaruhi oleh suara kita,” kata Norman Hogikyan, peneliti dari
University of Michigan Health System. Karena itulah, sangat penting
untuk menjaga kualitas suara kita.
Hogikyan memberikan tip untuk menjaga kualitas suara.
Hogikyan memberikan tip untuk menjaga kualitas suara.
1. Cukupi kebutuhan cairan
Minumlah cukup air putih setiap hari dan hindari minuman beralkohol dan kafein. Vokal suara kita bergetar sangat cepat, dan air akan menjaganya tetap berpelumas. Buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka, apel, pir, atau melon, juga sangat disarankan untuk dikonsumsi.
Minumlah cukup air putih setiap hari dan hindari minuman beralkohol dan kafein. Vokal suara kita bergetar sangat cepat, dan air akan menjaganya tetap berpelumas. Buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti semangka, apel, pir, atau melon, juga sangat disarankan untuk dikonsumsi.
2. Istirahat bersuara
Mereka yang pekerjaan sehari-harinya banyak menggunakan suara, seperti penyanyi profesional, guru, atau penceramah, disarankan untuk mengistirahatkan suaranya di antara periode-periode tertentu. Hal ini untuk mencegah timbulnya benjolan-benjolan di pita suara akibat pemakaian suara yang berlebihan.
Mereka yang pekerjaan sehari-harinya banyak menggunakan suara, seperti penyanyi profesional, guru, atau penceramah, disarankan untuk mengistirahatkan suaranya di antara periode-periode tertentu. Hal ini untuk mencegah timbulnya benjolan-benjolan di pita suara akibat pemakaian suara yang berlebihan.
3. Hindari rokok
Bila Anda sudah terlanjur merokok, berhentilah. Merokok meningkatkan risiko kanker tenggorokan dan asap rokok, bahkan pada perokok pasif, bisa membuat pita suara iritasi.
Bila Anda sudah terlanjur merokok, berhentilah. Merokok meningkatkan risiko kanker tenggorokan dan asap rokok, bahkan pada perokok pasif, bisa membuat pita suara iritasi.
4. Hindari pemakaian suara berlebihan
Hindari berteriak atau menjerit-jerit, serta hindari untuk bersuara dengan kencang di lingkungan bising. Bila tenggorokan mulai terasa kering atau suara mulai serak, kurangi penggunaan suara. Suara yang parau atau serak merupakan tanda pita suara Anda mengalami iritasi.
Hindari berteriak atau menjerit-jerit, serta hindari untuk bersuara dengan kencang di lingkungan bising. Bila tenggorokan mulai terasa kering atau suara mulai serak, kurangi penggunaan suara. Suara yang parau atau serak merupakan tanda pita suara Anda mengalami iritasi.
5. Jagalah otot leher rileks
Jagalah agar tenggorokan dan otot leher selalu rileks, bahkan ketika Anda menyanyikan nada tinggi atau nada rendah. Beberapa penyanyi memiringkan kepala mereka ketika menyanyikan nada tinggi dan menundukkan kepala ketika menyanyikan nada rendah.
Jagalah agar tenggorokan dan otot leher selalu rileks, bahkan ketika Anda menyanyikan nada tinggi atau nada rendah. Beberapa penyanyi memiringkan kepala mereka ketika menyanyikan nada tinggi dan menundukkan kepala ketika menyanyikan nada rendah.
6. Perhatikan cara bertutur
Bahkan penyanyi profesional pun bisa mengalami gangguan suara ketika mereka berbicara. “Saat berbicara, Anda harus banyak menarik napas,” kata Hogikyan.
Bahkan penyanyi profesional pun bisa mengalami gangguan suara ketika mereka berbicara. “Saat berbicara, Anda harus banyak menarik napas,” kata Hogikyan.
7. Jangan terlalu sering membersihkan tenggorokan
Hindari berdahak terlalu sering untuk membersihkan tenggorokan karena bisa menyebabkan suara parau. Minum cairan tanpa kafein hangat dapat membantu membasahi tenggorokan. Menghirup uap air panas juga dapat membantu.
Hindari berdahak terlalu sering untuk membersihkan tenggorokan karena bisa menyebabkan suara parau. Minum cairan tanpa kafein hangat dapat membantu membasahi tenggorokan. Menghirup uap air panas juga dapat membantu.
8. Dengarkan tubuh Anda
Jika Anda sedang sakit flu dan suara mulai serak, gunakan suara seminimal mungkin.
Jika Anda sedang sakit flu dan suara mulai serak, gunakan suara seminimal mungkin.
9. Gunakan alat bantu
Bila Anda perlu berbicara di depan umum atau di luar ruangan dengan publik yang banyak, gunakan alat bantu pengeras suara sehingga Anda tidak perlu berteriak.
Bila Anda perlu berbicara di depan umum atau di luar ruangan dengan publik yang banyak, gunakan alat bantu pengeras suara sehingga Anda tidak perlu berteriak.
10. Lakukan latihan
Pita suara juga perlu dilatih agar tetap lentur. Anda bisa melakukannya dengan cara bersenandung kecil atau membaca paritta dengan bersuara di pagi hari sebagai “pemanasan” pita suara.
Sumber : Internet
Pita suara juga perlu dilatih agar tetap lentur. Anda bisa melakukannya dengan cara bersenandung kecil atau membaca paritta dengan bersuara di pagi hari sebagai “pemanasan” pita suara.
Sumber : Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar