WIHARA NAN HAI KWAN IM PU SA
PANTAI LOJI, SUKABUMI – JAWA BARAT
PANTAI LOJI, SUKABUMI – JAWA BARAT
Nama
wihara ini lebih dikenal sebagai Wihara Loji di komunitas keturunan
Cina, baik yang beragama Buddha maupun non-Buddha. Letaknya terpencil
di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Sukabumi sekitar 10 km dari
pusat kota Pelabuhan Ratu. Wihara seluas 5 hektar ini berada di atas
bukit dan dari situ kita bisa memandang lepas Pantai Loji dan Pelabuhan
Ratu di kejauhan.
Menurut cerita penduduk,
pendiriannya didasarkan pada mimpi seorang wanita Buddha asal Thailand.
Pengaruh Buddhisme Thailand memang terasa kuat di wihara ini namun
mereka tetap menghormati kepercayaan penduduk lokal. Di kompleks wihara
yang dibangun sekitar 8 tahun lalu itu terdapat ruang khusus persembahan
bagi Dewi Kwan Im, Nyai Roro Kidul, Semar, dan Prabu Siliwangi.
Menurut
kepercayaan Buddha, Dewi Kwan Im (Pu Sa) merupakan perwujudan dari
Buddha Avalokitesvara yang melambangkan welas-asih dan penyayang yang
bersedia mengabulkan permohonan tulus dari umatnya. Dalam sejarah
awalnya di Cina pada masa Dinasti Han, Buddha Avalokitesvara bersosok
pria. Namun karena pengaruh ajaran Tao dan Kong Ho Cu, menjelang era
Dinasti Tang, profil Avalokitesvara berubah dan ditampilkan dalam sosok
wanita. Penganut Taoisme sebelumnya memang memuja Dewi Tao (Dewi Wang Mu
Niang Niang).
Wihara ini tidak hanya dikunjungi oleh umat Buddha,
tapi juga non-Buddha. Bahkan beberapa di antaranya adalah muslim.
Pengunjung dapat menginap di wihara ini dengan menyewa villa yang harga
sewanya berkisar antara Rp250.000-Rp300.000. Bila kehabisan tempat,
pengunjung bisa menginap di ruang aula atau kantin secara cuma-cuma.
Mereka menyediakan tikar dan makanan secara gratis 3 kali sehari. Namun
jangan harap bisa makan daging, karena aliran Buddhisme di wihara ini
berpantang daging alias vegetarian.
Seperti
wihara pada umumnya, Wihara Nan Hai juga memiliki simbol naga yang
melambangkan energi (Chi) dan permulaan yang baru. 2 patung naga
berkepala 7 akan menyambut pengunjung di pintu masuk, yang merupakan
titik awal dari sekitar 300 anak tangga untuk mencapai puncak wihara. Di
sana terdapat altar persembahan untuk Dewi Kwan Im (Pu Sa) yang
didampingi oleh para dewa (Dewa Langit dan Dewa Kegembiraan) dan juga
Nyai Roro Kidul!!!. Letaknya terbuka menghadap Samudera Indonesia.
Pemandangannya indah sekali terutama pada saat matahari terbenam.
Untuk
mencapai wihara ini, kita harus melewati perjalanan panjang dengan rute
Jakarta-Ciawi-Sukabumi-Pelabuhan Ratu selama kurang lebih 6-7 jam.
Belum lagi lokasinya yang sangat terpencil harus melewati jalan
berliku-liku. Begitu tiba di wihara itu, masih ada 300 anak tangga yang
harus dinaiki. Semua kesulitan itu seakan menunjukkan betapa berat
perjalanan (hidup) kita untuk mencapai nirwana…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar